Sabtu, 27 Oktober 2012

Tugas Kelompok Pengantar Administrasi dan Manajemen

     "Sehubungan dengan postingan sebelumnya mengenai tugas kelompok, kali ini saya akan memostingkan tugas kelompok saya, yaitu dengan memostingkan hasil pengamatan dengan sebuah organisasi yang pernah saya ikuti dan sampai sekarang saya masih aktif di dalam organisasi tersebut, langsung saja, tidak perlu panjang lebar lagi."

Kali ini saya akan membahas tentang Organisasi Palang Merah beserta kegiatan administrasinya, berdasarkan pengalaman dan pengamatan sebelumnya, hampir semua ide pokok administrasi tersebut berjalan dengan lancar, kegiatan administrasi yang berlangsung selama satu periode kepengurusan didalam antara lain yaitu :
  • Pencatatan surat keluar dan masuk dari pihak pihak tertentu
  • Pembukuan dana harian, bulanan, mingguan serta tahunan yang akan dipertanggung jawabkan dalam Laporan Pertanggung Jawaban
  • Pelaporan surat ke pihak sekolah
  • Pencatatan rincian anggota yang aktif, tidak aktif, dan telah dimisionerkan
  • Pencatatan anggota anggota tiap tahunnya yang masuk sebagai anggota baru dan keluar sebagai alumni
  • Pencatatan, pelaporan, pengajuan, pengaduan, dan perincian barang inventaris
  • Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 
  • Peraturan Organisasi (masih dalam proses pembukuan)
  • Pengajuan proposal 
  • Pembukuan dan Pencatatan kegiatan yang terlaksana selama proses kepengurusan tiap tahun / periode
  • Pemasukan Mingguan (oleh Bendahara)
  • Pelaksanaan kegiatan kegiatan kepalangmerahan
  • Pencatatan pendonor tiap acara donor darah berlangsung
  • Perincian dana tiap 1 bulan (oleh Bendahara)
  • Pengarsipan dokumen dokumen penting
  • Pengarsipan modul kepalangmerahan
  • Pembukuan foto foto kegiatan
  • Laporan Pertanggung Jawaban
Kegiatan administrasi diatas adalah beberapa kegiatan yang seringkali dilaksanakan oleh organisasi Palang Merah Remaja yang biasa pula dilakukan oleh organisasi lain diluar organisasi yang saya bahas kali ini. Dan berdasarkan pengalaman, orang orang yang bergelut didalamnya telah seringkali melakukan proses administrasi, sebagaimana pengertian Administrasi, yaitu :
"Suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang menginkan sebuah tujuan bersama dengan memanfaatkan semua sumber dan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien"
Dan sehubungan dengan itu, maka kegiatan administrasinya pun dapat berjalan dengan lancar walaupun kadang seringkali ada masalah yang muncul tapi semuanya bisa selesai tepat waktu / tiap periode kepengurusan.

Tugas Pengantar Administrasi & Manajemen 2

Tugas Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen 2


  1. Lakukan pengamatan terhadap sebuah organisasi dan amatilah kegiatan administrasi yang berlangsung didalamnya ( tugas kelompok )
  2. Tuliskan 5 ide pokok administrasi !
Jawaban :
  1. Tugas kelompok kali ini, bisa beranggotakan 3 - 7 orang yang didalamnya dimana melakukan pengamatan terhadap sebuah organisasi beserta kegiatan administrasi yang dilakukannya, dan disusun dalam bentuk makalah
  2. Berdasarkan pengertian administrasi yang sebelumnya telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa ide pokok administrasi itu ada 5 ide pokok tentang administrasi, yaitu :
  • Terarah, maksudnya adalah proses penyelenggaraan dan kerjasama harus memiliki arah dan tujuan yang ingin dicapai, tidak dengan cara coba - coba, melainkan dengan rencana yang berstruktur yang digunakan sebagai pedoman dalam proses kegiatan.
  • Terselenggara, maksudnya tidak ada kegiatan yang terbengkalai, atau tidak dapat dilaksanakan sehingga sutau proses yang efektif
  • Terlibat, artinya harus ada keterlibatanantara orang - orang dalam bekerja sama, baik secara fisik maupun emosional
  • Tertentu, yaitu semua pelaksanaan harus tertentu fungi dan peruntukannya sehingga mekanisme kerja yang ada didalamnya dapat berlangsung secara fungsionalisasi
  • Terbagi - bagi, artinya harus ada pembagian tugas dalam proses penyelenggaraan, harus ada pembagian tugas sesuai dengan fungsi dan sesuai dengan bidangnya masing masing

Selasa, 16 Oktober 2012

Tugas Agama 2

Lembar Kerja 2
  1. Jelaskan 2 pengertian manusia menurut para ahli !
  2. Apa yang dimaksud Khalifah ? Jelaskan !
  3. Jelaskan asal usul kejadian manusia !
Jawaban Lembar Kerja 2

1. Beberapa Pengertian Manusia menurut para ahli : 
  • Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
  • Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
2. Khalifah adalah "bahwa tiap-tiap manusia yang hidup di muka bumi tanpa membedakan jenis kelamin, ras, agama maupun golongan sosial tertentu merupakan wakil Allah untuk menjalankan beberapa tanggung jawab sebagai manusia yang terlanjur menerima amanah menjadi khalifah Allah (wakil Allah) guna merealisasikan kebaikan dan menghindarkan kemungkaran di alam semesta dengan senantiasa patuh dan terpanggil untuk mengabdikan dirinya di jalan Allah. Pengertian ini memberikan pengetahuan bahwa masing-masing manusia punya tanggung jawab yang sama dalam menjaga bumi beserta isinya dengan instrumen akal, karenanya khalifah dituntut untuk mededikasikan dirinya menuju ridha Allah."

3. Tujuh Macam Unsur dalam Asal Kejadian Manusia
Di Al Qur'an disebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian.
  • Pertama : Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia menjadikan manusia seperti tembikar (tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksigen
  • Kedua : Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar" yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau Carbon.
  • Ketiga : Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang manusia dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk". Di ayat ini, tersebut juga "shal-shal" telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogen.
  • Keempat : Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan Allah membuat manusia berasal dari pada tanah". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogen.
  • Kelima: Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum
  • Keenam : Di Surat Ali Imran ayat 59: "Dia menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis".
  • Ketujuh : Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya"

Rabu, 10 Oktober 2012

Tugas Pengantar Ilmu Sejarah Jilid 2

Nama : Arief Syahrul Tiro
Nim : 1262542019
Kelas : B
Jurusan : Pendidikan Sejarah

Tugas :
"Jelaskan cara penggunaan teori, metode, dan teknik didalam menyusun karya sejarah"

A. Teori Penulisan Sejarah
Perluasan sejarah sosial yang terjadi di abad kedua puluh telah menghasilkan beberapa karya paling menarik dalam bidang studi sejarah. Sebagai berbagai kekhawatiran sejarawan sosial telah berkembang, sehingga memiliki berbagai metodologi dan pendekatan teoretis mereka mempekerjakan. Para sejarawan telah memanfaatkan lebih dari wawasan teoritis ilmuwan sosial, dan batas-batas antara disiplin menjadi kabur sebagai konsekuensinya. 

Sosial Teori dan Sejarah Sosial : 
- Meliputi perkembangan utama dalam sejarah sosial
- Menawarkan pengenalan teori sosial yang paling penting
- Membahas hubungan antara sejarah dan ilmu-ilmu sosial
- Menganggap penggunaan teori dalam penulisan sejarah
- Meneliti perdebatan saat ini dalam historiografi

Dalam panduan ini pengantar singkat, Donald M. MacRaild dan Avram Taylor mengeksplorasi hubungan yang kompleks antara teori sosial dan sejarah sosial, dengan alasan bahwa kesadaran hubungan antara keduanya adalah kunci untuk pemahaman yang lebih dalam proses perubahan sejarah.

B. Metode Penulisan Sejarah
Metode sejarah ialah rekonstruksi imajinatif tentang gambaran masa lampau peristiwa-peristiwa sejarah secara kritis dan analitis berdasarkan bukti-bukti dan data peninggalan masa lampau yang disebut sumber sejarah. Prosedur kerja sejarawan untuk menuliskan kisah masa lampau itu, terdiri atas langkah-langkah berikut : (1) Mencari jejak-jejak masa lampau; (2) Meneliti jejak-jejak itu secara kritis; (3) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari jejak-jejak itu berusaha membayangkan bagaimana gambaran masa lampau; dan (4) Menyampaikan hasil-hasil rekonstruksi imajinatif dari masa lampau itu sehingga sesuai dengan jejak-jejaknya maupun dengan imajinasi ilmiah. Prosedur itulah yang disebut metode sejarah.
Pemahaman tentang sumber sejarah ini selain akan menjelaskan pengertian tentang sumber sejarah sebagai suatu istilah, juga klasifikasi sumber maupun jenis-jenisnya. Dan akhirnya perlu dikemukakan beberapa contoh sumber sejarah yang meliputi : (1) Metode ilmiah; (2) Klasifikasi sumber sejarah; (3) Kritik sumber sejarah; (4)Beberapa contoh tentang sumber sejarah.

1. Metode Ilmiah Sejarah
Sumber sejarah ialah bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Prosedur untuk menguji dan mengkaji kebenaran rekaman dan peninggalan-peninggalan masa lampau dengan menganalisis secara kritis bukti-bukti dan data-data yang ada sehingga menjadi penyajian dan cerita sejarah yang dapat dipercaya, disebut metode ilmiah sejarah. Jadi metode ilmiah dalam sejarah bertujuan untuk memastikan dan memaparkan kembali fakta-fakta masa lampau berdasarkan bukti-bukti dan data-data yang diperoleh sebagai peninggalan masa lampau.
Rekaman sejarah atau sejarah sebagai rekaman terdiri dari rekaman sebagian kecil sejarah sebagai aktualitas. Dari yang pernah terjadi sebagaimana keadaan yang sebenarnya pada masa lampau hanya terekam sebagian kecil dari sumber-sumber sejarah, karena tidak semua peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau mendapat perhatian dan diteliti. Sebagian dari yang pernah diamati pada masa lampau tersimpan dalam
memori hanya sebagian yang ada dalam memori telah terekam; hanya sebagian dari rekaman itu meninggalkan bekas; hanya sebagian dari bekas itu menarik perhatian sejarawan; dari yang menarik perhatian itu hanya sebagian yang dapat dipercaya; hanya sebagian yang dapat dipercaya itu dapat memberi informasi, yang hanya sebagian saja dapat diterangkan atau diceritakan.
Sejarah yang diceritakan dalam tulisan atau lisan hanya merupakan ungkapan sejarawan dari bagian yang dapat dimengerti dari bagian yang dapat dipercaya dari bagian rekaman sejarah yang ditemukan itu tidak dapat dijamin sebagai bagian yang paling penting, paling representatif, atau paling langgeng.
Untuk sampai pada penyusunan cerita sejarah, yang terdiri dari sejarah serba tafsir, harus melalui tiga proses. Pertama,proses teoritis, yang mengacu pada prinsip-prinsip yang melandasi pemecahan masalah secara teoritis untuk mendekati atau mencapai kebenaran sejarah.Kedua, proses metodologis, yang mencarikan dan menunjukkan jalan untuk menemukan kebenaran sejarah tersebut. Dan ketiga, proses teknis, yaitu kemahiran-kemahiran tertentu untuk menggunakan alat-alat dalam penelitian untuk memperoleh atau mendekati kebenaran sejarah.
Ketiga proses tersebut berlangsung dalam penelitian sejarah dengan menggunakan metode sejarah. Yang disebut metode sejarah, dengan demikian, ialah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau2. Dengan menunjuk proses itu diperoleh data sejarah melalui penelitian terhadap evidensi-evidensi di dalam sumber-sumber sejarah. Kemudian diperoleh fakta-fakta sejarah untuk ditafsirkan menjadi cerita sejarah, yang melukiskan gambaran tentang masa lampau. Tafsiran tersebut ialah hasil rekonstruksi melalui proses pengujian dan penelitian secara kritis terhadap sumber-sumber sejarah. Rekonstruksi imajinatif ini disebut histriografi (penulisan sejarah).
Untuk memperoleh pengetahuan sejarahyang benar, harus digunakan sumber sejarah yang benar pula. Penggunaan sumber-sumber sejarah itu harus menghasilkan ketentuan-ketentuan tentang kejadian peristiwa-peristiwa pada masa lampau, yaitu tentang sejarah sebagai kenyataan. Untuk merekonstruksi sejarah dalam wujud gambaran yang hidup dan menarik diperlukan imajinasi, tetapi imajinasi itu terikat oleh bukti-bukti peninggalan sejarah yang ditemukan dan etika untuk mencari kebenaran sejarah, tidak
bebas seperti imajinasi dalam sastra untuk menciptakan fiksi dalam cerita roman.
Kendati sejarawan harus dijiwai etos mencari kebenaran, ia tidak mungkin mengkorespondensikan atau membuat sama sejarah serba subjek dengan sejarah sejarah serba objek.
Metode sejarah yang merupakan bagian sangat penting dari teori untuk mengetahui ialah pendekatan (approach) kepada kebenaran sejarah. Sejarah sebagai realitas (history as reality) atau sejarah sebagai kenyataan adalah sejarah serba objek, yang pada hakikatnya dijadikan objek penelitian.
Dalam sejarah objek sudah lenyak tenggelam dalam masa silam dan hanya dapat dihubungi melalui peralatan sumber-sumber sejarah. Objeknya, dengan demikian, tersembunyi di balik sumber sejarah.
Setelah dengan teknik penelitian secara tertentu dipunguti fakta-fakta sejarah, kemudian diadakan penanggapan terhadap fakta-fakta sejarah tersebut untuk memperoleh arti dan maknanya. Selanjutnya seleksi atau penyaringan fakta-fakta, yaitu memilih fakta-fakta yang relevan dan diperlukan. Setelah itu masih harus diadakan interpretasi atau penafsiran fakta-fakta untuk melakukan rekonstruksi imajinatif masa lampau dengan memberi berbagai fungsi pada fakta-fakta itu dalam pertelaan sejarah berupa cerita sejarah yang bermakna (significant atau meaningful). Dalam cerita sejarah masih harus dijelaskan fungsi genetis (asal-mula jadinya), evolusional, dan kausal. Kejadian peristiwa-peristiwa harus diterangkan mengenai apa, siapa, di mana, kapan, bagaimana, mengapa, sebab apa )what, who, when, where, how, why).
Dari sumber-sumber sejarah itu dipunguti fakta-fakta sejarah, tetapi fakta-fakta sejarah itu tidak tersedia dengan begitu saja dan siap untuk dipunguti. Kemudian dibuat sintesis sejarah dalam rekonstruksi imakinatif masa lampau yang diselidiki. Ilmu sejarah bertugas untuk mengerti, memahami, dan menghayati masa lampau dengan memberi bentuk kepada kenyataan-kenyataan dalam masyarakat manusia pada masa lampau. Ilmu sejarah berusaha memperoleh kebenaran mengenai peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lampau.

2. Klasifikasi Sumber Sejarah
Dalam Sejarah terdapat bahan-bahan asli untuk membentuk pengetahuan sejarah. Bahan- bahan tersebut berupa rekaman – rekaman sejarah. Dalam bahasa Jerman ada istilah Quellenkunde, yaitu pengetahuan tentang sumber – sumber sesuatu yang secara langsung dan tidak langsung.
Menurut bentuknya klasifikasi sejarah dibedakan menjadi tiga, yaitu: Pertama, Sumber Dokumenter (berupa bahan dan rekaman sejarah dalam bentuk tulisan). Kedua, Sumber Korporal (berwujud benda seperti bangunan, arca, fosil, dan sebagainya). Ketiga, Sumber Lisan (terdiri dari sejarah lisan).
Menurut Jan Romein, Sumber sejarah dibagi menjadi sumberlangsung dan sumber tidak langsung. Sumberlangsung dibagi lagi ke dalam peninggalan disengaja dan peninggalan tidak disengaja. Peninggalan yang disengaja diwariskan dengan tujuan untuk tanda peringatan kepada generasi penerus. Sementara Peninggalan yang tidak disengaja dibagi menjadi lima kategori, yakni: Pertama, bekas manusia (fosil-fosil). Kedua, bekas sisa-sisa bangunan. Ketiga, sisa-sisa keadaan masyarakat. Keempat, peninggalan bahasa. Kelima, tulisan-tulisan berupa bukti pembayaran, daftar barang, buku harian, dan lain-lain.
Sumber tidak langsung atau sumber sejarah bercerita, juga disebut tradisi yang terbagi atsa tradisi berwujud rupa, tulisan, dan lisan. Tradisi lisan terdiri dari cerita naluri yang diwarisakan atau yang dituturkan turun temurun dalam bentuk sage, mitos, legenda, dan sebagainya. Berita lisan tentang peristiwa sejarah termasuk sejarah oral.
Kronik , biografi, autobiografi dan memoir merupakan bentuk-bentuk peralihan kepada karya-kaya sejarah yang sebenarnya, yang biasa dibagi menjadi dua macam. Pertama, sejarah modern atau sejaraha kontenporer (contemporary or current history), yaitu yang menceritakan masa yang didalam dan masa dekat sebelumnya. Kedua, sejarah yang tersusun berdasarkan pada hasil penelitian terhadap sumber- sember sejarah.
Disamping sumber sejarah juga sering disebut literatur atau kepustakaan sebagai kategori tersendiri.
Suatu tulisan mengenai subjek tertentu dalam sejarah berfungsi sebagai sumber sejarah. Sumber sejarah yang asli disebut “Sumber Primer” sedangkan yang berisi bahan-bahan asli yang sudah digarap disebut “Sumber Sekunder”.
Sumber sejarah memuat rekaman ingatan umat manusia mengenai pengalaman-pengalaman dari masa lampau,.dengan adanya rekaman sejarah itu ingatan tersebut dapat diawetkan. Dengan demikian di dalam sejarah diawetkan kumpulan pengalaman kolektif umat manusia yang berakumulasi (accumulated collective memory on mankind).
Peristiwa- peristiwa dalam masyarakat manusia telah terjadi lenyap untuk selama-lamanya dalam masa lampau. Kadang-kadang hanya meninggalkan jejak-jejak yang hanya sedikit. Dan sebagian kecil diantaranya telah melakukan observasi. Rekaman sejarah sebagian besar ditemukan dalam bentuk fragmentaris (sebagian-sebagian atu sepengalan-sepenggalan) dan tidak lengkap. Kenyataan ini sering terjadi, mengingat sejarah yang berlangsung beribu-ribu tahun masih belum mengenal alat percetakan buku. Buku sejarah modern jumlah rekamannya menjadi sangat besar. Misalnya dokumen sejarah mengenai Perang Dunia II jumlahnya berpeti-peti jika dijejerkan akan betapa panjangnya. Kendantipun demikian rekaman-rekaman sejarah didalamnya masih belum lengkap. Rekaman sejarah itu tidak lengkap dan tidak mungkin lengkap karena keterbatasan kemampuan manusia. Bahkan panitia yang bagaimana pun besarnya tidak akan dapat membaca dan meneliti dokumen tersebut.

3. Kritik Sumber Sejarah
Untuk membuat rekonstuksi imajinatif masa lampau sejarawan harus harus mencari dan mengumpulkan sumber sejarah untuk meneliti isinya. Diperlukan bantuan beberapa cabang ilmu. Dalam rekonstruksi imajinatif sejarah dibuat gambaran yang terdiri dari anggapan-anggapan mengenai gejala-gejala sejarah yang didapat dari evidensi-evidensi yang ditemukan di dalam sumber-sumber sejarah. Data yang terdapat dalam evidensi-evidensi tersebut harus di uji secara kritis kebenarannya. Proses intelektual dalam menyusun gambaran sejarah melalui tiga taraf. Laboratorium yang lazim bagi sejarah perpustakaan dan alat yang paling bermanfaat disitu ialah katalogus( Henry S, Comamager. The nature and study of history :24) dalam taraf pertama diadakan pengumpulan informasi debgan didahulukan eksplorasi integrasi intelektual data yang terkumpul melalui penilaian secara kritis dan akhirnya dalam taraf ketiga yaitu taraf informasi disusun rekonstuksi sejarah.
Tiga tahap dalam pekerjaan menyusun gambaran sejarah mencakup empat kegiatan yaitu: Pertama, pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan, setelah ekspolorasi literatur. Kedua, setelah menemukan sumber sejarah yang diperlukan harus menentukan:
1. Apakah sumber sejarah itu otentik atau jika otentik untuk sebagian, berapa bagiankah yang otentik
2. Berapa banyak bagian otentik itu dan sejauh mana dapat dipercaya
dengan demikian diadakan seleksi atau penyaringan data untuk menyingkirkan bagian-bagian bahan sejarah yang tidak dapat dipercaya.
Ketiga, memecahkan masalah yang lebih berat, yaitu menyusun fakta-fakta sejarah dalam historiografi. Keempat, mengadakan sintesis sejarah, yaitu menafsirkan fakta sejarah dalam historiografi untuk mewujudkan cerita sejarah.
Dalam metode penelitian sejarah kegiatan pertama disebut Heuristik. Kegiatan kedua disebut kritik sumber yang didasari etos ilmiah yang menginginkan menemukan atau mendekati kebenaran. Dalam kegiatan ketiga diadakan penafsiran terhadap arti fakta-fakta sejarah (ammusung) dan kegiatan keempat ialah historiografi untuk menyajikan gambaran sejarah (Darstellung). (Bernsheim, Lehrbuch 1889:781) dalam pada itu berkenaan dengan kritik sumber juga ada dua macam yaitu:
Pertama, kritik ekstern atau kritik luar untuk menilai otentisitas sumber sejarah. Sumber yang otentik tidak mesti harus sama dengan sumber dan isi tulisan dalam dokumen harus sembunyi dan sama dengan sumber aslinya, baik menurut isinya yang tersurat maupun yang tersirat.
Kedua, kritik intern atau kritik dalam untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatannya, tanggung jawab dan moralnya. Isinya dinilai dengan membandingkan kesaksian-kesaksian didalam sumber dengan kesaksian dari sumber lain.
Metode kritik sumber ini dirintis oleh sejarawan jerman yang berasal dari denmark, yaitu Barthold George Niebuhr (1746-1831). Leopold von Ranke (1795-1886) berusaha nmenuliskan sejarah yang objektif dan beranggapan bahwa sejarah harus menuturkan fakta-fakta sebagaimana keadaan yang sebenarnya. Fakta-fakta sejarah tersebut harus dapat berbicara sendiri, tidak boleh dilebihi dan tidak boleh dikurangi (Notosusanto, Norma2 ,1997:5)
Dalam penelitian terhadap bahan dan bentuk sumber sejarah melalui kritik ekstern di persoalkan antara lain hal
1. Dari bahan apa dokumen itu dibuat, apakah dari batu, logam, kayu, bambu, papirus, perkamen, kain sutera, kertas, dan sebagainya.
2. Dengan alat apa tulisan itu dibuat apakah dengan pahat, benda runcing, atau yang lain.
3. Aksara apa yang digunakan dan bagaimana bentuk huruf-hurufnya
4. Bahasa apa yang digunakan dan dalam bentuk apa beritanya disajikan (Dasuki, sejarah 1974:29)

4. Beberapa Contoh Sumber Sejarah
Beberapa contoh sejarah misalnya, naskah yang tertulis atau dokumen, jika sebuah dokumen itu asli maka kertas dan tinta harus sejaman dengan bentuk tulisan tersebut (yaitu bentuk huruf-huruf dalam tulisan, gaya bahasa dan aturan tata bahasanya), maka dokumen ini telah bisa diselidiki secara ilmiah.
Selanjutnya prasati, prasasti tidak dapat diselidiki oleh sembarang orang, melainkan oleh para epigrafyang faham bahasa sansakerta, jawa kuno, dan sebagainya. Prasasti merupakan piagam resmi dari seorang raja atau pejabat kerajaan. Prasati merupakan sumber sejarah kuno Indonesia yang sangat penting karena banyak dipercaya dan diteliti oleh epigraf. Prasati artinya adalah ucapan-ucapan pujian dan kemudian di artikan perintah raja. Prasasti biasanya dibuat di batu atau lempeng logam. Maksud membuat prasasti adalah sebagai pengesahan terhadap tindakan kerajaan. Isinya yang lengkap adalah:
1. Sreing memuat nama raja, gelar dan nama kerajaaan.
2. Biasanya berangka tanggal dan tahun, dalam tarikh syaka, ada juga prasati yang berangka tahun namun dapat diperkirakan dari bentuk aksaranya.
3. ada bagian alas an atau motivasi mengapa dibuat prasati ini bagian ini disebut sambadhadan penting karena memuat:
a. nama para pendeta atau punggawa yang melaksanakan perintah raja.
b. penjelasan mengenai peristiwa.
c. nama para saksi.
d. mantera-mantera untuk memuja dewa.
e. keterangan tentang upacara yang berhubungan dengan peristiwa
4. hadiah-hadiah yang diberikan
5. sumpah atau kutukan pada setia pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam prasati.
Huruf dalam tulisan prasati berasal dari aksara india, yang ditiru oleh bangasa india dari bangsa arema, tapi perbedaannya aksara arema ditulis dari kanan ke kiri sedangkan aksara india ditulis dari kiri ke kanan. Prasasti-prasasti yang telah diteliti dan hasil penelitiannya diterbitkan dalam kumpulan tulisan antara lain oleh:
1. Dr. A.B cohen Stuart, Kawi Oorkonden.
2. Dr. J.L.A Brandes, “Oud-Javaanschee Oorkonden” dalam Verhandelingen Bataviasch Genottschap Deel LX, 2-destuk, 1913.
3. Dr. H. Kern, Verspreide Geschrnten.
4. Oudheidkundige verslag (laporan lawatan purbakala)
5. Dr. J.G De Casparis, prasasti Indonesia jilid I dan II
6. Dr. K. Goris, Prasasti bali jilid I dan II
Penerbitan-penerbitan tersebut termasuk literature tentang prasasti Indonesia dan merupakan sumber sejarah bagi mereka yang tidak mampu menggunaka sumber aslinya. Suatu cara paling sederhana untuk dapat membuat tulisan batu lebih jelas dengan cara dibasahi. Ada beberapa prasasti yang tidak dapat di angkut dari tempatnya maka prasasti itu dibuat tiruannyadalam kertas tebal disebut ablatsch.
Di Eropa dan Asia Barat daya naskah-naskah kuno di buat dari perkamen yang bahannya terbuat dari kulit yang masih ada dalam pergamus. Perkamen berasal dari nama kota pergamun atau pergamus. Warna dari pergamen ada yang putih, purple dan violet. Ada pula yang dari kertas perkamen atau tiruan perkamen. Dan ada juga di Indonesia naskah yang terbuat dari lontar.
Persoalan teknis dalam kritis sumber sejarah mengenai penelitian isinya harus juga di pecahkan tentang bahasanya, susunan kaliamat , gaya bahasa dan yang lainnya. Setelah dikumpulkan fakta sejarah dari pemungutan sumber-sumber sejarah, harus memecahkan persoalan yang lebih berat yaitu bagaimana menyajikan sintesis dalam pertelaan sejarah yang diwujudkan ke dalam sejarah sebagai kisah.didalam Aunassung, masalajh ini mulai dipecahkan dengan mengadakan tafsiran terhadap makna fakta-fakta sejarah yang diseleksi atau di saring dan setelah itu menyusun konsep. Dalam Darstellung atau historiografi diadakan sintesis sejarah.peristiwa-peristiwa sejarah digambarkan melalui tafsiran-tafsiran terhadap fakta-fakta sejarah yang telah didapat melalui pemrosesan dalam aunassug.
Menurut Gottschalk, penafsiran sejarah mempunyai tiga aspek penting yaitu:
1. Analitis-kritis menganalisis struktur-struktur interen, hubungan antara fakta dan gerak dinamika sejara.
2. Historis-Subtantif menyajikan suatu uraian prosesual dengan dukungan dengan fakta yang cukup sebagai ilustrasi.
3. Social-Budaya memperhatikan manifestasi insanidalam interaksi dan interelasi social-budaya.
Maka penulisan sejarah harus ditunjukan pada empat sasaran sejarah:
1. Detail fakta yang akurat
2. Kelengkapan fakta yang cukup
3. Penyajian bahasa yang terang dan halus]
4. Struktur penulisan yang logis.
Sejarah menelaah dan mengkaji dan mengkaji kenyataan-kenyataan social-busaya pada masa lampau dan berusaha mengadakan pendekatan secara holistiskepada objek kajian sambil meneliti aspek-aspek yang kurang diperhatikan oleh peneliti lainnya.
Dalam kerja ilmiah sejarah siadakan pelacakan bekas-bekas sejarah, yang dalam bahasa jerman geschictiorschung atau dalam bahasa belanda disebut gescihedvorsing dan dalam bahasa inggris disebut historical research. Setiap historiografi mutlak dikuasi oleh geschichtiorschung tertentu, yang harus disediakan groundwork atau kerja yang mendasari penulisan sejarah. Ada sejarah serba teknik atau yang disebut metode sejarah dan ada pula sejarah yang sdisusun dalam historiogradi atau disebut tafsiran sejarah.
Fakta-fakta sejarah yang ditafsirkan didalam penulisan sejarah semestinya harus fakta-fkta sejarah yang objektif. Penulis sejarah tidak boleh membuat sejarah sendiri yang imajinasinya fakta-fakta sejarah menurut imajinasinya sendiri.fakta sejarah yang objektif itu di dapat dari penelitian terhadap sumber-sumber sejarah dengan penelitian yang cermat dan kritis. Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran yang dijiwai etos ilmiah untuk mendekati kebenaran. Ilmu menuntuk kebenaran tanpa memihak.. mengenai fakta-fakta sejarah yang ditafsirkan dalam historiografi harus mutlak ada kesempatan objektifitas di antara para ahli yang kompeten. Cerita sejarah bisa berbeda-beda. Disini berpengaruh berbagai subjektifitas yang juga menuntukan perbedaan visi sejarah atau pandangan sejarah. Inilah antara lain yang memberikan karakteristik kepada penulisan sejarah dan cerita sejarah yang dihasilkan. Masalah interpretasi fakta-fakta merupakan masalah terpenting dalam historiografi.fakta-fakta sejarah harus ditempatkan menurut fungsi tertentu dalam koligasi (colligation) atau saling hubungan.dalam pelajaran sejarah menggunakan sejarah yang sudah dapat diakui dan diterima kebenarannyaseperti dalam buku-buku standar pelajaran sejarah dalam buku tersebut dinamakan “sejarah yang telah diakui” atau dalam bahasa inggris “accepted histoty” sejarah itu dapat berbeda-beda dalam arah ekonomi, social, politik dan sebagainya, tetapi fakta sejarah tidak boleh dipalsukan atau di putar balikan.

C. Teknik Penulisan Sejarah
1.Heuristik
2.Verifikasi
3.Interprestasi
4.Historiografi


daftar pustaka :
id.wikipedia.org/metode-sejarah
www.duniapedia.com/thread187889/300.html

Selasa, 09 Oktober 2012

Tugas Agama

Tugas Agama Lembar Kerja 1

  1. Jelaskan cara pembuktian Tuhan menurut pendapat Saudara !
  2. Jelaskan perbedaan antara Iman dan Taqwa !
  3. Tuliskan ayat - ayat tentang tanda - tanda orang yang bertaqwa menurut Al-Qur'an !
Jawaban :

  1. Menurut Saya, cara membuktikan tentang adanya keberadaan Tuhan dengan melihat ciptaan-Nya yang berada di alam semesta ini, ciptaan yang menakjubkan yang menujukkan kuasa-Nya.
  2. Iman adalah "meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan melaksanakan dalam perbuatan", sedangkan Taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah SWT dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
  3. Ayat yang menjelaskan tentang ciri ciri orang yang bertakwa :
  • Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.  (Q.S Ali Imran ayat 132)
  • Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Q.S Ali Imran ayat 133)
  • Alif Lâm Mîm. Kitab (Al-Qur`an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang-orang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, serta mereka yang beriman kepada (Al-Qur`an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum kamu, dan mereka yakin akan adanya akhirat. (Q.S Al-Baqarah ayat 1-4)

Senin, 08 Oktober 2012

Tugas Bahasa Inggris

My Activity

I get up at 6.00 am and make a bed at 6.03 am, then I have a shower at 6.05 am, after that I get dressed at 6.20 am and have a breakfast at 6.35 am, and I go to campus by motorcycle at 6.45 am and arrive at campus at 7.10 am.

I have lunch at 11.00 am and go home at 12.30 pm. I do my homework at my friends house at 13.00 pm and I am playing game at 13.30 am, then i go to cycling at Unhas at 15.30 am.

Now, I go home at 17.00 pm, and take a bath at 17.02 pm, then I have a dinner at 17.05 pm, and I am on TV at 17.30 pm and again i have supper at 21.00 pm, finally i go to bed at 23.05 pm

Tugas Pengantar Administrasi Dan Manajemen

Tugas :
  1. Deskripsikan secara singkat berbagai istilah administrasi yang dikenal di masyarakat ?
  2. Bacalah buku yang bisa Anda, ambil minimal 3 (tiga) definisi administrasi dari para ahli, kemudian tunjukkan karakteristik dasar yang terdapat didalamnya dan buat definisi Anda sendiri !

Jawab :

1. a) Administrasi Kesehatan Masyarakat = Administrasi kesehatan masyarakat yaitu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
     b) Administrasi Pendidikan = Segenap proses dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yang diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.
     c) Administrasi Keuangan Negara = Semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik uang maupun barang yang dapat dijadikan milik Negara, berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud.

2. Definisi Administrasi menurut beberapa ahli :
  • Menurut Dwight Waldo dalam bukunya ”The Study of Public Administrasi”(1995) disebutkan bahwa administrasi ialah kegiatan kerja sama secara rasional yang tercermin pada pengelompokkan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan.
  • Menurut Robert D. Calkins dalam bukunya “The art of Administration and and the art of science” (1959) menyebutkan administrasi sebagai kombinasi antara pengambilan keputusan dengan pelaksanaan dari keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Olehnya selanjutnya disebutkan bahwa dalam administrasi ada tiga unsur pokok yang harus terpenuhi :
    1. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
    2. memilih jalan yang akan ditempuh atau alat yang akan dipergunakan
    3. mengarahkan manusia atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
  • Menurut The Liang Gie dalam bukunya Pengertian Kedudukan Ilmu Administrasi menyebutkan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi Saya mengenai Administrasi :
"Suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang menginginkan sebuah tujuan bersama yang memanfaatkan semua sumber dan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien."


Kamis, 04 Oktober 2012

Sumber Primer, Sekunder, dan Tersier

Historiografi adalah ilmu yang mempelajari praktik ilmu sejarah. Hal ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk mempelajari metodologi sejarah dan perkembangan sejarah sebagai suatu disiplin akademik. Istilah ini dapat pula merujuk pada bagian tertentu dari tulisan sejarah. Sebagai contoh, "historiografi Indonesia mengenai Gerakan 30 September 1965 selama rezim Soeharto" dapat merujuk pada pendekatan metodologis dan ide-ide mengenai sejarah gerakan tersebut yang telah ditulis selama periode tersebut. Sebagai suatu analisis meta dari deskripsi sejarah, arti ketiga ini dapat berhubungan dengan kedua arti sebelumnya dalam pengertian bahwa analisis tersebut biasanya terfokus pada narasi, interpretasi pandangan umum, penggunaan bukti-bukti, dan metode presentasi dari sejarawan lainnya. Ada 3 sumber dalam penulisan sejarah, yaitu sumber primer, sekunder dan tersier.

Sumber primer

Dalam historiografi, sumber primer adalah suatu dokumen atau sumber informasi  lain yang diciptakan pada atau di sekitar waktu yang sedang dipelajari, sering kali oleh orang yang sedang dipelajari. Kata "primer" dalam hal ini bukan berarti superior, melainkan merujuk pada kenyataan bahwa sumber tersebut dibuat oleh pelaku primer. Sumber semacam ini dibedakan dari sumber sekunder yang merupakan karya historis, seperti buku atau artikel yang dibuat berdasarkan sumber-sumber primer.

Tipe sumber primer

Jenis-jenis sumber primer tergantung pada masalah sejarah yang sedang dipelajari. Dalam sejarah politik, sumber primer utama yang terpenting adalah dokumen seperti laporan resmi, pidato, surat dan catatan harian oleh partisipan, laporan saksi mata (contohnya oleh seorang jurnalis yang ada pada saat itu). Dalam sejarah ide atau sejarah intelektual, sumber primer utama mungkin adalah buku-buku literatur filsafat atau ilmiah. Suatu studi sejarah budaya dapat memasukkan sumber fiksi seperti novel atau lakon. Dalam arti luas, sumber primer juga dapat mencakup obyek fisik seperti foto, film, koin, lukisan, atau bangunan yang diciptakan pada saat itu. Sejarawan dapat pula mengambil artifak arkeologis dan laporan lisan serta wawancara sebagai pertimbangan.

Sumber tertulis dapat dibagi menjadi tiga tipe utama :
  • Sumber naratif atau literatur; yang menyampaikan suatu cerita atau pesan. Sumber-sumber ini tidak dibatasi pada sumber fiksi, tapi juga termasuk catatan harian, film, biografi, karya ilmiah, dll.
  • Sumber diplomatik; termasuk piagam dan dokumen legal lain yang biasanya mengikuti suatu format tertentu.
  • Dokumen sosial; catatan yang dibuat oleh organisasi, seperti akta kelahiran, catatan pajak, dll.

Menggunakan sumber primer

Idealnya, seorang sejarawan akan semua sumber primer yang dibuat oleh orang-orang yang terlibat pada waktu yang sedang dipelajari. Dalam praktiknya, beberapa sumber mungkin telah rusak, atau tak tersedia sebagai bahan riset. Mungkin satu-satunya laporan saksi mata yang tersedia mengenai suatu peristiwa hanyalah memoir, otobiograri atau wawancara lisan yang dilakukan beberapa tahun setelah peristiwa tersebut. Kadang, satu-satunya dokumen yang menyangkut suatu peristiwa atau orang di masa lalu ditulis beberapa dasawarsa atau abad kemudian. Hal ini merupakan masalah umum dalam studi klasik, di mana kadang hanya simpulan suatu buku yang dapat ditemukan.
Akurasi dan objektivitas sumber primer selalu merupakan perhatian bagi para sejarawan. Partisipan dan saksi mata mungkin salah mengerti mengenai suatu peristiwa atau mengacaukan laporan mereka (sengaja atau tidak) untuk memperbaiki citra atau kepentingan mereka. Hal ini seperti ini dapat meningkat pengaruhnya seiring berjalannya waktu. Karenanya, sejarawan menaruh perhatian khusus pada masalah ingatan dan upaya partisipan untuk mengingat masa lalu menurut naskah mereka sendiri. Laporan pemerintah dapat disensor atau diubah untuk alasan propagada atau menutup-nutupi sesuatu. Kadang, dokumen yang belakangan muncul lebih akurat, contohnya adalah setelah kematian seseorang, orang menjadi lebih nyaman untuk menceritakan detail-detail yang memalukan dari orang yang meninggal tersebut.
Sejarah yang akurat adalah yang didasarkan pada sumber primer, yang dikaji oleh komunitas terdidik, yang melaporkan temuan mereka melalui buku, artikel, dan tulisan. Sumber primer sering sulit diinterpretasikan dan dapat menyimpan tantangan tersebunyi. Makna kuno dari suatu kata atau konteks sosial tertentu merupakan salah satu jebakan yang menunggu pendatang baru dalam studi sejarah. Karena alasan ini, interpretasi beberapa naskah primer sebaiknya diserahkan kepada orang-orang yang memiliki pelatihan lanjut.
Suatu sumber primer tidaklah lebih otoritatif atau akurat dibandingkan sumber sekunder. Sumber sekunder sering mendapatkan kajian sepadan (peer review), lebih terdokumentasi, dan sering dihasilkan melalui institusi di mana keakuratan metode sangat penting untuk masa depan karier dan reputasi pengarang. Sumber primer seperti jurnal, hanya mencerminkan sudut pandang seseorang terhadap suatu peristiwa, yang bisa jadi tidak jujur, akurat, atau lengkap. Sejarawan selalu harus menangani sumber primer maupun sekunder dengan sangat seksama.
Sebagai aturan umum, sejarawan modern lebih memilih untuk kembali mempelajari sumber-sumber primer yang tersedia untuk mencari temuan baru atau yang terlewatkan. Sumber primer, akurat ataupun tidak, menawarkan masukan baru untuk pertanyaan-pertanyaan sejarah dan kebanyakan sejarah modern berkutat pada penggunaan penuh arsip dan koleksi khusus demi mencari sumber primer yang berguna. Karya di bidang sejarah tidak akan dianggap serius jika hanya mengutip sumber sekunder karena hal tersebut tidak menunjukkan dilakukannya suatu riset orisinil.

Beberapa contoh sumber primer :
Artikeljournal ilmiah yang melaporkan hasil penelitian
Prosiding pertemuan, konperensi dan simposium
Laporan teknis
Paten
Kumpulan data, seperti statistik sensus
Karya sastra (seperti sajak dan fiksi)
Buku catatan harian
Otobiografi
Wawancara, survai dan penelitian lapangan
Surat dan korespondensi
Pidato
Artikel surat kabar (bisa juga sumber sekunder)
Terbitan penerintah
Foto dan karya seni
Dokumen orisinil (seperti surat lahir atau trallskrip sidallg pengadilan)

Sumber sekunder 

Istilah yang digunakan dalam historiografi untuk merujuk pada karya sejarah yang ditulis berdasarkan pada sumber-sumber dan biasanya dengan merujuk pula pada sumber-sumber sekunder lainnya. Hampir semua tulisan ilmiah yang diterbitkan sekarang adalah sumber sekunder. Sumber sekunder ideal biasanya mengandung laporan peristiwa pada masa lampau berikut generalisasi, analisis, sintesis, interpretasi, dan atau evaluasi terhadap peristiwa tersebut.

Sumber sekunder tidak begitu mudah didefinisikan dibandingkan sumber primer. Apa yang oleh sebagian orang didefinisikan sebagai sumber sekunder, oleh orang lain didefinisikan sebagai sumber tersier. Begitu pula tidak selalu mudah untuk membedakan sumber primer dari sumber sekunder. Suatu artikel surat kabar adalah sumber primer jika artikel itu melaporkan peristiwaperistiwa, tapi sumber sekunder apabila artikel itu menganalisis dan mengomentari peristiwa tersebut. Di bidang sains, sumber sekunder adalah sumber yang mempermudah proses penemuan dan penilaian literatur primer. Sumber sekunder biasanya karya yang mengemas ulang, menata kembali, menginterpretasi ulang, merangkum, mengindeks atau dengan cara lain "menambah nilai" pada inforrnasi baru yang dilaporkan dalam literatur primer.
 
Beberapa definisi sumber sekunder:
Mendeskripsikan, menginterpretasi, menganalisis dan mengevaluasi sumber primer Memberi komentar (mengulas) dan membahas bukti-bukti dari sumber primer Merupakan karya yang berjarak satu atau lebih langkah dari peristiwa atau informasi yang menjadi acuannya, sebab ditulis sesudah kejadian, dan sesudah banyak hal terungkap dan bisa dipelajari
Beberapa contoh sumber sekunder
Bibliografi (bisajuga tersier)
Karya biografi
Ulasan
Kamus dan ensiklopedi (bisajuga tersier)
Disertasi dan tesis (lebih lazim primer)
Buku pegangan dan kompilasi data (bisajuga tersier)
Sejarah
Sarana indeks dan abstrak yang digunakan untuk menemukan sumber primer dan sekunder
(bisa juga tersier)
Artikeljoumal, terutama dalam disiplin ilmu non-sains (bisajuga primer)
Monograf(selain fiksi dan otobiografi)
Artikel surat kabar dan majalah populer (bisajuga primer)
Artikel berisi tinjauan dan tinjauan literatur
Buku teks (bisajuga tersier)
Treatise, karya kritik dan interpretasi


Sumber tersier 

Suatu kumpulan dan kompilasi sumber primer dansumber sekunder. Contoh sumber tersier adalah bibliografi, katalog perustakaan, ensiklopedia dan daftar bacaan. Ensiklopedia dan buku bacaan adalah contoh bahan yang mencakup baik sumber sekunder maupun tersier, menyajikan pada satu sisi komentar dan analisis, dan pada sisi lain mencoba menyediakan rangkuman bahan yang tersedia untuk suatu topik. Sebagai contoh, artikel yang panjang di Encyclopedia Britannica jelas merupakan bentuk bahan analisis yang merupakan karakteristik sumber sekunder. Di samping itu, mereka juga berupaya menyediakan pembahasan komprehensif yang menyangkut sumber tersier.

Proses Sosial

Pengertian Proses Sosial
1.  Masyarakat bersifat statis dan Dinamis
2.  Masyarakat yang dinamis cenderung lebih berproses dari masyarakat yang sifatnya statis
3.  Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apa bila orang perorang atau kelompok sosial saling bertemu dan menentukan bentuk hubungan tersebut

Proses Sosial : pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan orang perorang atau kelompok secara bersama

STRUKTUR SOSIAL BUDAYA, PRANATA SOSBUD,
DAN PROSES SOSIAL BUDAYA

Struktur Sosial Budaya
1.  Struktur sosial: pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang tersusun sebagai suatu sistem
2.  Masyarakat mrp suatu sistem sosial budaya terdiri dari sejumlah orang yang berhubungan secara timbal balik melalui budaya tertentu.
3. Setiap individu mempunyai ciri dan kemampuan sendiri, perbedaan ini yang menyebabkan timbulnya perbedaan sosial.
4.  Perbedaan sosial bersifat universal, ini berarti perbedaan sosial dimiliki setiap masyarakat dimanapun.
5.  Perbedaan dalam masyarakat seringkali menunjukkan lapisan-lapisan yang bertingkat.
6.  Lapisan yang bertingkat dalam masyarakat disebut Stratifikasi sosial
7.  Ukuran yang digunakan untuk menggolongkan penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu yaitu:
a)  Ukuran kekayaan (kaya miskin, tuan tanah penyewa, )
b) Ukuran kekuasaan (penguasa/ dikuasai) penguasa punya wewenang lebih tinggi
c) Ukuran kehormatan (berpengarug / terpengaruh) ukuran ini ada di masyarakat tradisional(pemimpin informal)
d) ukuran ilmu pengetahuan (golongan cendekiawan/ rakyat awam)

PRANATA SOSIAL
1.  Pranata Sosial adalah wadah yang memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi menurut pola perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku.-
2.  Horton dan Hunt mengartikan pranata sosial sebagai suatu hubungan sosial yang terorganisir yang memperlihatkan nilai-nilai dan prosedur-prosedur yang sama dan yang memenuhi kebutuhan2 dasar teertentu dalam masyarakat.
KETERANGAN  Contoh di skolah sbg lembaga sosial budaya untuk memperoleh pendidikan mempunyai aturan-aturan. setiap orang harus berperillaku sesuai dengan aturan-aturan tertentu sehingga proses pendidikan berjalan dg baik. Begitu juga di bank, mempunyai aturan sendiri, setiap karyawan hrs berperilaku sesuia dengan aturan yang berlaku.

MACAM-MACAM PRANATA SOSIAL
1.  Pranata Ekonomi (memenuhi kebutuahan material) , bertani,industri, bank, koperasi dan sebagainya
2.  Pranata Sosial/ memenuhi kebut. Sosial : perkawinan, keluarga, sistem kekerabatan, pengaturan keturunan.
3.  Pranata politik/ jalan alat untuk mencapai tujuan bersama dlm hidup bermasyarakat. seperti sistem hukum, sistem kekuasaan, partai, wewenang, pemerintahan
4.  Pranata pendidikan/memnuhi kebutuahn pendidikan, seperti PBM, sistem pengetahuan, aturan, kursus, pendidikan keluarga, ngaji.
5.  Pranata kepercayaan dan agama/ memenuhi kebutuhan spiritual. seperti upacara semedi, tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya.
6.  Pranata Kesenian/ memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan, seperti seni suara, seni lukis, seni patung, seni drama, dan sebagainya

KONTROL SOSIAL
1.  Berfungsi sbg alat agar anggotanya taat dan patuh thd norma yang telah ditentukan.
2.  Kontrol sosial dapat dilakukan melalui prefentif yaitu dengan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keyakinan, thd kebenaran suatu norma.
Dapat juga dilakukan dg penanggulangan/ referensif dg jalan persuatif/ bujukan dan hukuman sanksi/ paksaan.

BEBERAPA PENGERTIAN
1.  Enkulturasi adalah proses pengenalan norma yang berlaku di masyarakat.
2.  Sosialisasi adalah; Proses pembelajaran terhadap norma-norma yang berlaku shg dapat berperan dan diakui oleh kelompok masyarakat.
3.  Instutionalisasi: proses dimana norma dan perilaku sudah menjadi kebiasaan
4. Internalisasi: norma dan perilaku sudah menjadi bagian diri pribadi, dan sudah mendarah daging.

PROSES SOSIAL BUDAYA
Hubungan antarindividu yang saling mempengaruhi dlm hal pengetahuan, sikap dan perilaku disebut interaksi sosial
Interaksi sosial terjadi apabila tindakan atau perilaku sesorang dapat mempengaruhi, mengubah, memperbaiki, atau mendorong perilaku, pikiran, perasaan, emosi orang lain.

SIFAT INTERAKSI SOSIAL
1.  Frekuensi interaksi makin sering makin kenal dan makin banyak pengaruhnya.
2.  Keteraturannya interaksi, semakin teratur semakin jelas arah perubahan nya.
3.  Ketersebaran interaksi, semakin banyak dan tersebar , semakin banyak yang dipengaruhi.
4.  Keseimbangan interakasi, semakin seimbang posisi kedua belah pihak yang berinteraksi semakin besar pengaruhnya.
5.  Langsung tidaknya interkasi, bila interaksi bersifat langsung kedua belah pihak bersifat aktif, maka pengaruhnya semakin besar.

INTERAKSI DAPAT MENIMBULKAN
A.  Kerja sama (kooperation)
B.  Persaingan (competition)
C.  Pertikaian (conflik)

KOOPERATION
Kerja sama bisa terjadi bila individu atau kelompok mempunyai kesadaran akan tujuan yang sama, sehingga timbul aktivitas yang salling menunjang membantu untuk bersama-sama mencapai tujuan.

TIGA BENTUK KERJA SAMA
1.  Bergaining yaitu pertukaran barang atau jasa
2.  Cooptation yaitu penerimaan unsur-unsur baru sebagai salah satu cara untuk menghindari kegoncangan atau ketidak stabilan
3.  Coalition yaitu penggabungan dua organisasi atau lebih yang mempunyia tujuan yang sama

ASIMILASI VS AKULTURASI
Asimilasi ; dua kelompok yang berbeda kebudayaannya saling berbaur menjadi satu kesatuan hingga menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dg kebudayaan aslinya.
Akulturasi: dua kelompok yang berbeda budaya saling bertemu dan melakukan kontak sosial yang intensif shg terjadi pembaharuan tanpa mengjhilangkan budaya aslinya
PERSAINGAN adalah proses sosial dimana dua individu atau kelompok berusaha mencari sesuatu yang menjadi pusat perhatian massyarakat tanpa kekerasan dan ancaman. contoh: dua orang siswa sama-sama memusatkan perhatiannya untuk memperoleh nilai IPS tertingi

KONFLIK
Pertentangan antar individu atau kelompok baik yang terlihat dg jelas /terbuka (perkelaian ) maupun yang tidak.
Akomodasi: usaha untuk mencegah, mengurangi, menghindari, dan menghentikan pertentangan

Akomodasi Dapat Dilakukan Dengan Cara:
1.  Mediation: penyelesaian pertikaian dengan menggunakan pihak ketiga sebagai wasit yang netral.
2.  Arbitration: penyelesaian pertikaian dengan menggunakan pihak ketiga yang statusnya lebih tinggi
3.  Consiliation: mempertemukan pihak yang berselisih untuk mencapai suatu persetujuan bersama
4.  Toleransi: saling menyadari untuk menghindari pertikaian
5.  Stalemat: menyadari akan adanya kekuatan yang seimbang sehingga kalau diteruskan tidak akan ada yang menang dan yang kalah
6.  Adjudication ; upaya penyelesaian perkara melalui pengadilan

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL  
Pengantar
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor :
 
Imitasi
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku

Sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.

Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.

Proses simpati
Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.
Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
1.    Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
2.    Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi, orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak.

Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :
Adanya orang perorangan

Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebuasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.
Ada orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
Kontak sosial ini misalnya adalah seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memkasa anggota-anggotanya menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.
Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan parpol yang ketiga di pemilihan umumu.
Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sengangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.
Suatu kontak dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak perimer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Kontak sekunder memerlukan suatu perantara. Sekunder dapat dilakukan secara langsung. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf, radio, dst.
Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.
Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.

Kehidupan yang Terasing
Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji terhadap suatu kehidupan yang terasing (isolation). Kehiduapan terasing yang sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing dapat disebaban karena secara badaniah seseorang sama sekali diasingkan dari hubungan dengan orang-orang lainnua. Padahal perkembangan jiwa seseorag banyak ditentuan oleh pergaulannya dengan orang lain.
Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh karena cacat pada salat satu indrany. Dari beberapa hasil penelitian, ternyata bahwa kepribadian orang-orang mengalami banyak penderitaan akibat kehidupan yang terasing karena cacat indra itu. Orang-orang cacat tersebut akan mengalami perasaan rendah diri, karena kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan kepribadiannya seolah-olah terhalang dan bahkan sering kali tertutup sama sekali.
Pada masyarakat berkasta, dimana gerak sosial vertikal hampir tak terjadi, terasingnya seseorang dari kasta tertentu (biasanya warga kasta rendahan), apabila berada di kalangan kasta lainnya (kasta yang tertinggi), dapat pula terjadi.

Bentuk-bentu Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk poko dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :

Proses-proses yang Asosiatif

a.    Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.
Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya.
Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna”
Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan :
1.    Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
2.    Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa
3.    Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
4.    Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.
Ada 5 bentuk kerjasama :
1.    Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
2.    Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih
3.    Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
4.    Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.
5.    Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.

b.    Akomodasi (Accomodation)

Pengertian

Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujukk pada suatu keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :
1.    Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
2.    Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer
3.    Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
4.    mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.

Bentuk-bentuk Akomodasi

1.    Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan
2.    Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
3.    Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
4.    Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
5.    Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
6.    Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
7.    Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

Hasil-hasil Akomodasi

a.    Akomodasi dan Intergrasi Masyarakat
Akomodasi dan intergrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan pertentangan baru.
b.    Menekankan Oposisi
Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu dan kerugian bagi pihak lain
a.    Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
b.    Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah
c.    Perubahan-perubahan dalam kedudukan
d.    Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi
Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.

Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Proses Asimilasi timbul bila ada :
1.    Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
2.    orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga
3.    kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri
Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi yang asimilatif) bila memilii syarat-syarat berikut ini
1.    Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi juga berlaku sama
2.    interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-pembatasan
3.    Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer
4.    Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus dicapai dan dikembangankan.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :
1.    Toleransi
2.    kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
3.    sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4.    sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5.    persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6.    perkawinan campuran (amaigamation)
7.    adanya musuh bersama dari luar
Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi
1.    Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat
2.    kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga
3.    perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
4.    perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
5.    Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi
6.    In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
7.    Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa
8.    faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.
Asimilasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola adat istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa dinamakan akulturasi. Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu penting dan menonjol.
1.    Proses Disosiatif
Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif dibedkan dalam tiga bentuk, yaitu :
Persaingan (Competition)
Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunya dua tipe umum :
1.    Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.
2.    Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.
Bentuk-bentuk persaingan :
1.    Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen
2.    Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.
3.    Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
4.    Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.
Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :
1.    Menyalrkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif
2.    Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.
3.    Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
4.    Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (”fungsional”)
Hasil suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai faktor berikut ini ”
1.    Kerpibadian seseorang
2.    Kemajuan : Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat.
3.    Solidaritas kelompok : Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu akan saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya hingga tercapai keserasian.
4.    Disorganisasi : Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial.
Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 :
1.    yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana
2.    yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.
3.    yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain
4.    yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.
5.    yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.
Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst.
Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :
1.    Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat
2.    Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.
3.    Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.
Tipe Kontravensi :
1.    Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :
a.    Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle)
b.    Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle)
1.    Antagonisme keagamaan
2.    Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya
3.    Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan.
Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
Sebab musabab pertentangan adalah :
1.    Perbedaan antara individu
2.    Perbedaan kebudayaan
3.    perbedaan kepentingan
4.    perubahan sosial.
Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.
Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:
1.    Pertentangan pribadi
2.    Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
3.    Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan
4.    Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat
5.    Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara
Akibat-akibat bentuk pertentangan
1.    Tambahnya solidaritas in-group
2.    Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut.
3.    Perubahan kepribadian para individu
4.    Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia
5.    Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak
Baik persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat.
STRUKTUR SOSIAL BUDAYA, PRANATA SOSBUD,
DAN PROSES SOSIAL BUDAYA
Struktur Sosial Budaya
1. Struktur sosial: pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang tersusun sebagai suatu sistem
2. Masyarakat mrp suatu sistem sosial budaya terdiri dari sejumlah orang yang berhubungan secara timbal balik melalui budaya tertentu.
3. Setiap individu mempunyai ciri dan kemampuan sendiri, perbedaan ini yang menyebabkan timbulnya perbedaan sosial.
4. Perbedaan sosial bersifat universal, ini berarti perbedaan sosial dimiliki setiap masyarakat dimanapun.
5. Perbedaan dalam masyarakat seringkali menunjukkan lapisan-lapisan yang bertingkat.
6. Lapisan yang bertingkat dalam masyarakat disebut Stratifikasi sosial
7. Ukuran yang digunakan untuk menggolongkan penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu yaitu:
a) Ukuran kekayaan (kaya miskin, tuan tanah penyewa, )
b) Ukuran kekuasaan (penguasa/ dikuasai) penguasa punya wewenang lebih tinggi
c) Ukuran kehormatan (berpengarug / terpengaruh) ukuran ini ada di masyarakat tradisional(pemimpin informal)
d) ukuran ilmu pengetahuan (golongan cendekiawan/ rakyat awam)
PRANATA SOSIAL
1. Pranata Sosial adalah wadah yang memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi menurut pola perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku.-
2. Horton dan Hunt mengartikan pranata sosial sebagai suatu hubungan sosial yang terorganisir yang memperlihatkan nilai-nilai dan prosedur-prosedur yang sama dan yang memenuhi kebutuhan2 dasar teertentu dalam masyarakat.
KETERANGAN Contoh di skolah sbg lembaga sosial budaya untuk memperoleh pendidikan mempunyai aturan-aturan. setiap orang harus berperillaku sesuai dengan aturan-aturan tertentu sehingga proses pendidikan berjalan dg baik. Begitu juga di bank, mempunyai aturan sendiri, setiap karyawan hrs berperilaku sesuia dengan aturan yang berlaku.
MACAM-MACAM PRANATA SOSIAL
1. Pranata Ekonomi (memenuhi kebutuahan material) , bertani,industri, bank, koperasi dan sebagainya
2. Pranata Sosial/ memenuhi kebut. Sosial : perkawinan, keluarga, sistem kekerabatan, pengaturan keturunan.
3. Pranata politik/ jalan alat untuk mencapai tujuan bersama dlm hidup bermasyarakat. seperti sistem hukum, sistem kekuasaan, partai, wewenang, pemerintahan
4. Pranata pendidikan/memnuhi kebutuahn pendidikan, seperti PBM, sistem pengetahuan, aturan, kursus, pendidikan keluarga, ngaji.
5. Pranata kepercayaan dan agama/ memenuhi kebutuhan spiritual. seperti upacara semedi, tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya.
6. Pranata Kesenian/ memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan, seperti seni suara, seni lukis, seni patung, seni drama, dan sebagainya
KONTROL SOSIAL
1. Berfungsi sbg alat agar anggotanya taat dan patuh thd norma yang telah ditentukan.
2. Kontrol sosial dapat dilakukan melalui prefentif yaitu dengan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keyakinan, thd kebenaran suatu norma.
Dapat juga dilakukan dg penanggulangan/ referensif dg jalan persuatif/ bujukan dan hukuman sanksi/ paksaan.
BEBERAPA PENGERTIAN
1. Enkulturasi adalah proses pengenalan norma yang berlaku di masyarakat.
2. Sosialisasi adalah; Proses pembelajaran terhadap norma-norma yang berlaku shg dapat berperan dan diakui oleh kelompok masyarakat.
3. Instutionalisasi: proses dimana norma dan perilaku sudah menjadi kebiasaan
4. Internalisasi: norma dan perilaku sudah menjadi bagian diri pribadi, dan sudah mendarah daging.
PROSES SOSIAL BUDAYA
Hubungan antarindividu yang saling mempengaruhi dlm hal pengetahuan, sikap dan perilaku disebut interaksi sosial
Interaksi sosial terjadi apabila tindakan atau perilaku sesorang dapat mempengaruhi, mengubah, memperbaiki, atau mendorong perilaku, pikiran, perasaan, emosi orang lain.
SIFAT INTERAKSI SOSIAL
1. Frekuensi interaksi makin sering makin kenal dan makin banyak pengaruhnya.
2. Keteraturannya interaksi, semakin teratur semakin jelas arah perubahan nya.
3. Ketersebaran interaksi, semakin banyak dan tersebar , semakin banyak yang dipengaruhi.
4. Keseimbangan interakasi, semakin seimbang posisi kedua belah pihak yang berinteraksi semakin besar pengaruhnya.
5. Langsung tidaknya interkasi, bila interaksi bersifat langsung kedua belah pihak bersifat aktif, maka pengaruhnya semakin besar.
INTERAKSI DAPAT MENIMBULKAN
A. Kerja sama (kooperation)
B. Persaingan (competition)
C. Pertikaian (conflik)
KOOPERATION
Kerja sama bisa terjadi bila individu atau kelompok mempunyai kesadaran akan tujuan yang sama, sehingga timbul aktivitas yang salling menunjang membantu untuk bersama-sama mencapai tujuan.
TIGA BENTUK KERJA SAMA
1. Bergaining yaitu pertukaran barang atau jasa
2. Cooptation yaitu penerimaan unsur-unsur baru sebagai salah satu cara untuk menghindari kegoncangan atau ketidak stabilan
3. Coalition yaitu penggabungan dua organisasi atau lebih yang mempunyia tujuan yang sama
ASIMILASI VS AKULTURASI
Asimilasi ; dua kelompok yang berbeda kebudayaannya saling berbaur menjadi satu kesatuan hingga menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dg kebudayaan aslinya.
Akulturasi: dua kelompok yang berbeda budaya saling bertemu dan melakukan kontak sosial yang intensif shg terjadi pembaharuan tanpa mengjhilangkan budaya aslinya
PERSAINGAN adalah proses sosial dimana dua individu atau kelompok berusaha mencari sesuatu yang menjadi pusat perhatian massyarakat tanpa kekerasan dan ancaman. contoh: dua orang siswa sama-sama memusatkan perhatiannya untuk memperoleh nilai IPS tertingi
KONFLIK
Pertentangan antar individu atau kelompok baik yang terlihat dg jelas /terbuka (perkelaian ) maupun yang tidak.
Akomodasi: usaha untuk mencegah, mengurangi, menghindari, dan menghentikan pertentangan
Akomodasi Dapat Dilakukan Dengan Cara:
1. Mediation: penyelesaian pertikaian dengan menggunakan pihak ketiga sebagai wasit yang netral.
2. Arbitration: penyelesaian pertikaian dengan menggunakan pihak ketiga yang statusnya lebih tinggi
3. Consiliation: mempertemukan pihak yang berselisih untuk mencapai suatu persetujuan bersama
4. Toleransi: saling menyadari untuk menghindari pertikaian
5. Stalemat: menyadari akan adanya kekuatan yang seimbang sehingga kalau diteruskan tidak akan ada yang menang dan yang kalah
6. Adjudication ; upaya penyelesaian perkara melalui pengadilan