Rabu, 03 April 2013

Islam Masa Khulafaur Rasyidin

       Islam, setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. mengalami sebuah status, yaitu tidak dapat digantikan oleh siapapun (Khatami al-anbiya’ wa al-mursalin), namun kedudukan beliau yang kedua, sebagai pemimpin umat harus segera ada penggantinya. Orang tersebutlah yang dinamakan "Khalifah" yang menggantikan nabi untuk memimpin umat Islam dalam memberi petunjuk dan jalan yang benar serta melestarikan hukum dan ajaran Islam. Maka setelah  nabi wafat, para pemuka Islam langsung bertindak untuk segera mencari penggantinya. 

       Pada perkembangan selanjutnya, muncullah Khulafaur Rasyidin sebagai empat Khalifah pertama yang menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW. sebagai peminpin umat Islam. Mereka semua adalah pemimpin yang dekat sekaligus sahabat nabi, penerusan kepemimpinan mereka bukan melalui garis keturunan, melainkan pemilihan dan penunjukan secara mufakat. 

       Khalifah Rasyidah merupakan pemimpin umat islam yang menggantikan Nabi Muhammad SAW setela wafat, mereka adalah :
  1. Abu Bakar Ash-Shiddiq ( 11-13 H / 632-634 M)
  2. Umar bin Khattab ( 13-24 H / 634-644 M)
  3. Utsman bin Affan ( 24-36 H / 644-656 M)
  4. Ali bin Abi Thalib (36-41 H / 656-660 M)
       Pada masa ini, Islam berkembang sangatlah pesat, hal itu dikarenakan :
  1. Islam, disamping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat.
  2. Dalam dada para sahabat, tertanam keyakinan tebal tentang kewajiban menyerukan ajaran-ajaran Islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia. Semangat dakwah tersebut membentuk satu kesatuan yang padu dalam diri umat Islam.
  3. Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur Tengah pada waktu itu, mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan, baik karena sering terjadi peperangan antara keduanya maupun karena persoalan-persoalan dalam negeri masing-masing.
  4. Pertentangan aliran agama di wilayah Bizantium mengakibatkan hilangnya kemerdekaan beragama bagi rakyat. Rakyat tidak senang karena pihak kerajaan memaksakan aliran yang dianutnya. Mereka juga tidak senang karena pajak yang tinggi untuk biaya peperangan melawan Persia.
  5. Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan toleran, tidak memaksa rakyat untuk mengubah agamanya untuk masuk Islam.
  6. Bangsa Sami di Syria dan Palestina dan bangsa Hami di Mesir memandang bangsa Arab lebih dekat kepada mereka daripada bangsa Eropa, Bizantium, yang memerintah mereka.
  7. Mesir, Syria dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya. Kekayaan itu membantu penguasa Islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih jauh.
       Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode Khilafah Rasyidah. Para khalifahnya disebut al-Khulafa' al-Rasyidun, (khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para khalifah betul-betul menurut teladan Nabi. Setelah periode ini, pemerintahan Islam berbentuk kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun. Selain itu, seorang khalifah pada masa khilafah Rasyidah, tidak pernah bertindak sendiri ketika negara menghadapi kesulitan. Mereka selalu bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain. Sedangkan para penguasa sesudahnya sering bertindak otoriter.

dikutip dari berbagai sumber

1 komentar:

silahkan baca dan komentari kalo perlu


semoga bermanfaat